Dalam upaya terus meningkatkan keamanan data dan melindungi informasi sensitif perusahaan, kami ingin mengingatkan kembali mengenai Siklus Hidup Data yang Aman. Siklus ini mencakup seluruh tahap pengelolaan data, mulai dari pembuatan hingga penghancuran data, yang harus dilaksanakan dengan hati-hati untuk mencegah kebocoran informasi. Berikut adalah rangkuman tahapannya:
1. MEMBUAT (CREATE)
Pastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem, baik melalui input pengguna atau proses system otomatis, dilakukan dengan hati-hati. Setiap data yang terbuat harus terjaga dan dilindungi.
2. MENYIMPAN (STORE)
Setelah data terbuat, simpan data tersebut di lokasi penyimpanan yang aman dan terlindungi. Hindari menyimpan data di tempat yang mudah diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
3. MENGGUNAKAN (USE)
Data yang sudah disimpan harus digunakan hanya untuk tujuan yang sah dan terkait, seperti analisis atau pengambilan keputusan. Pastikan penggunaannya sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ada.
4. MEMBAGIKAN (SHARE)
Jika data perlu dibagikan, pastikan hanya dibagikan kepada pihak yang berwenang dan dengan menggunakan platform yang aman, seperti melalui file terenkripsi. Jaga privasi dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
5. MENGARSIPKAN (ARCHIVE)
Data yang tidak lagi aktif harus diarsipkan untuk kebutuhan masa depan, baik untuk kepatuhan maupun pemulihan data. Pastikan data arsip tetap aman dan hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang.
6. MENGHANCURKAN (DESTROY)
Data yang sudah tidak diperlukan harus dihancurkan dengan aman untuk mencegah kebocoran atau penyalahgunaan informasi. Pastikan metode penghancuran yang digunakan sesuai dengan standar yang berlaku.